Semenjak Covid-19 ditetapkan berstatus pandemi, ada banyak sektor ekonomi domestik dan global yang terpengaruhi. Dampak pandemi paling terasa terjadi pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Pemkab HSS) senantiasa membuat inovasi dan gebrakan-gebrakan strategis yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat Hulu Sungai Selatan.
Khusus untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), melalui Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, UKM dan Perindustrian, Pemkab HSS menerapkan inovasi berupa Klinik UMKM.
Klinik UMKM ini bertujuan untuk melakukan pendampingan terhadap para pelaku usaha di Kabupaten HSS.
Kamis(05/08/2021), Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan Syamsuri Arsyad S. AP MA mengawali giatnya dengan bertemu para pelaku UMKM sekaligus berbincang dan menyampaikan arahan bagi mereka dalam pengembangan usahanya.
Pertemuan tersebut bertempat di Aula Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kab. HSS dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kedatangan Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan Syamsuri Arsyad S. AP, MA ini disambut hangat oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kab. HSS Drs. Hendro Martono, MT. serta para pelaku usaha UMKM.




Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan Syamsuri Arsyad S. AP, MA terlihat bersemangat dan langsung membagikan pengalaman, edukasi serta motivasi kepada pelaku usaha mikro yang hadir. Hal ini sebagai upaya agar para pelaku usaha mendapatkan wawasan dan memiliki semangat untuk bangkit serta menumbuhkan perekonomiannya.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa bersama-sama. Tadi telah melihat upaya pembinaan yang telah dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kab. HSS tentang bagaimana mereka berusaha dan melakukan usaha. Dan ternyata, ini ada kliniknya, yakni klinik UMKM. Apabila ada dokter ada pasiennya. Jadi apabila pelaku usaha ini ada kekurangan ini nanti tim klinik yang akan membimbing mereka lebih banyak termasuk berbagai teknis penjualan serta pemasaran juga akan dilakukan secara detail.
Selain berbagi pengalaman, edukasi serta motivasi, Wabup juga membuka tanya jawab terkait produk para pelaku usaha serta membeli barang dagangan para pelaku usaha UMKM tersebut.
Interaksi yang dilakukan Wabup serta kesediaan membeli barang dagangan para pelaku usaha tersebut membuat para pelaku usaha menjadi sumringah dan terlihat sangat senang.
Wabup kemudian berpesan, bahwa para pelaku UMKM harus terus dibina dan diberikan pemahaman tentang manajemen bisnis, manajemen keuangan, juga tentang pemasaran dalam pengembangan usahanya. Misal dengan mendesain produknya, sehingga menarik pembeli.
Beliau berharap pula para pelaku UMKM dapat memanfaatkan era digital di masa sekarang ini, sehingga dapat menjalankan usahanya dari rumah dan terhubung ke sistem digital. Perlu bagi para pelaku usaha untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman dan berinovasi dengan produknya sehingga produk dapat dikenal.
“Tadi kami juga telah memberikan motivasi kepada mereka bahwa bagaimanapun pemerintah hadir di tengah-tengah mereka. Itu yang pertama. Yang kedua, pelaku UMKM ini adalah salah satu pondasi penjaga angka kemiskinan kita. Kita sangat berkepentingan dengan mereka. Oleh karena itu, kalau mereka mampu dan berhasil akan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dan tentu ini akan menjadi hal yang baik untuk kita di Kab. HSS,” jelasnya pada saat wawancara setelah acara berakhir.
“Kami hanya berharap mereka bisa terus semangat. Mudah-mudahan apa yang dilakukan UMKM ini menjadi pintu-pintu kebaikan dalam mereka berikhtiar mencari rezeki sebagai pejuang ekonomi keluarga,” tuturnya lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi UKM dan Perindustrian Kab. HSS Drs. Hendro Martono, MT menjelaskan terkait Klinik UMKM yang digagas oleh Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kab. HSS guna memberikan pendampingan terhadap produk UMKM.
“Klinik UMKM ini adalah sebuah inovasi yang sudah kami gagas sejak awal tahun 2020 di mana latar belakang kita karena melihat UMKM kita yang hampir 40.000 di Kab. HSS ini. Apalagi di musim pandemi ini jauh menurun. Eksistensi mereka atau produksi mereka menurun hingga 2/3 nya. Oleh sebab itu, dengan adanya latar belakang ini kami berinisiatif melakukan sebuah inovasi membuka klinik UMKM atau layanan pendampingan atau asistensi,” jelasnya.
Ada beberapa asistensi layanan yang disiapkan pada klinik UMKM ini. Pertama,ada asistensi dari kualitas, asistensi bidang permodalan, asistensi bidang promosi dan distribusi dan asistensi bidang perizinan. Asistensi-asistensi yang diberikan ini dilakukan oleh tim. Tim klinik UMKM tidak hanya dari dari Disnakerkop UKP tetapi juga dibantu oleh instansi-instansi lain.
“Klinik ini sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM apalagi di saat seperti ini, perlu ada bantuan terobosan/kreativitas untuk bisa mempertahankan UMKM kita,” tutup Kadisnakerkop UKP di akhir wawancaranya.
(KOMINFO/HSS/SR/2021)