Masih adanya beberapa kasus anak yang mengalami stunting di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah. Berbagai upaya pun terus dilakukan guna mencegah sedini mungkin terjadinya stunting di masyarakat. Salah satunya adalah dengan memberikan pendampingan untuk warga dengan petugas-petugas kesehatan yang dibekali khusus untuk penanganan stunting. Dinas Kesehatan HSS bekerjasama dengan Badan Kepegawaian & Pengembangan Sumber Daya Manusia mulai hari ini mengadakan Pelatihan Penanganan Dan Pencegahan Stunting bagi ASN Tenaga Kesehatan. Acara ini dibuka langsung oleh Bupati HSS, Drs.H. Achmad Fikry, M.AP bertempat di Gedung 2 BKPSDM. Jl. Panglima Batur, Kandangan. (Senin, 08/08).

Dalam sambutannya sesaat setelah membuka kegiatan ini, Bupati H. Achmad Fikry berharap bahwa setelah selesai kegiatan ini, para nakes yang sudah mendapatkan pelatihan, agar mampu mengambil peran strategis di wilayahnya masing-masing untuk menjadi yang terdepan dalam upaya pencegahan stunting ini.
“Dari data yang terakhir di Tahun 2021 kita masih berada di status 29,06 %, sementara Presiden sudah menargetkan secara nasional bahwa di Tahun 2024 sudah harus mencapai 14%. Oleh karenanya kita masih punya waktu di beberapa tahun ke depan untuk menurunkan angka stunting ini.” tegasnya.
Ditambahkannya pula bahwa untuk khusus Balita Stunting HSS sebenarnya sudah mengalami penurunan, dari yang semula 5,37 % di Tahun 2021 menjadi 4,84 % di bulan Juni 2022.

Bupati juga berharap bahwa para nakes yang mengikuti pelatihan hari ini, nanti juga bisa berperan sebagai pendamping bagi mereka yang selama ini sudah bertugas sebagai pendamping keluarga di desa-desa.
“Kita kan sudah banyak mempunyai petugas Pendamping Keluarga di desa-desa, ini harus ikut dilibatkan sehingga pendamping keluarga bisa berjalan maksimal termasuk program – program pemerintah lainnya. Apakah sudah tepat sasaran atau belum, kalau tidak terjadi peningkatan, tentu ada sesuatu yang harus diperbaiki” imbuhnya.

Bupati juga berharap agar mereka yang ikut dalam gerakan pencegahan stunting ini, bisa memodifikasi jenis makanan yang akan diberikan pada anak-anak. Karena sebagaimana mafhum, banyak anak-anak yang tidak suka makan sayur, sehingga kita lah yang harus bisa mensiasatinya, seperti dengan kemasan atau bentuk yang sudah tidak seperti sayur umumnya yang menarik minat dan selera anak.
Dari laporan Kepala BKPSDM, H. Zulkifli, S.Sos, M.AP sebelumnya disampaikan bahwa pelatihan untuk para nakes ini akan dilaksanakan selama 4 hari, mulai Senin s/d Kamis, dari tanggal 08 s/d 11 Agustus 2022, dan dikuti oleh para perwakilan Tenaga Kesehatan dari seluruh Kecamatan Se-HSS, dengan total peserta sebanyak 40 orang. Sementara yang akan memberikan materi berasal dari Dinas Kesehatan, Bapelitbangda, Dinas PPKBPPPA dan Dinas Sosial Kabupaten HSS serta ada pula dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel.
(Kominfo-HSS/AJP/08082022)