Penjabat Bupati HSS Drs. Dahnial Kifli M.Ap langsung bergerak meninjau 5 alat berat Excavator 20 Ton pemberian Kementrian Pertanian 4 unit dan 1 unit dari DinasPertanian Prov. Kalsel, bertempat di UPTD dan Perbekalan Dinas PU Kab. HSS, Senin (2/7).
Peninjauan ini dilakukan Penjabat Bupati HSS dalam rangka menindak lanjuti sehubungan dengan hasil rapat Prov. Kalsel beberapa waktu yang lalu yang diselenggarakan didaerah Batola tentang pembukaan lahan untuk pertanian di Prov Kalsel.
“Pada rapat beberapa waktu yang lalu, pihak PemProv. Menargetkan diseluruh Kabupaten ada total lahan sekitar 5000 Hektar yang akan dibuka untuk pertanian, termasuk di Kab. HSS ada sekitar 625 Hektar dilahan rawa yang terdapat d 3 Kecamatan d HSS” kata Penjabat Bupati.
Selanjutnya dikatakan peninjauan ini dilakukan guna mengecek kesiapan alat, operator, BBM serta mobilisasi Alat Berat kelokasi lahan yang akan dikerjakan nantinya.
“HSS sudah siap untuk kesiapan alat, operator, BBM dan juga untuk mobilisasi nantinya. Saya harap kepada masyarat nantinya juga berpartisipasi guna melancarkan proyek yang akan kita garap ini” tegas Penjabat Bupati.
Pemkab juga akan bersinergi dengan TNI untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan pembukaan lahan ini, dalam rangka meningkatkan pendapatan dan mensejahterakan masyarakat di bidang pertanian khususnya di HSS serta Kalsel pada umumnya.
Kepala Dinas Pertanian HSS mengatakan alat-alat berat ini nantinya akan digunakan untuk pembukaan lahan Lebak di Kec. Daha Utara, Daha Barat dan Daha Selatan.
“Excavator ini nantinya akan dipergunakan untuk pembuatan tanggul guna menahan ketinggian air, sehingga sawah-sawah nantinya bisa terlindungi dari rendaman air ataupun banjir” ucapnya.
Direncanakan alat-alat berat ini akan segera dioperasikan apabila ada penurunan ketinggian air didaerah rawa lebak nantinya.
“Insyaallah dalam waktu dekat ini kita sudah akan beroperasi, sehingga nantinya masyarakat pada bulan Oktober sudah bisa melaksanakan kegiatan pertanian dilahan yang telah kita buka” tuturnya.
Diharap setelah pembuatan tanggul ini selesai kegiatan usaha tani yang selama ini hanya dilaksanakan 1 kali tanam pada musim kemarau, nantinya akan bisa dilaksanakan menjadi 2 kali tanam.
“Dengan adanya tanggul ini pada musim kemarau saat kekurangan air nantinya akan dilakukan sistem pompanisasi guna mendistribusikan air kelahan pertanian didalam tanggul dan sebaliknya pada musim hujan air yang didalam akan dikeluarkan sehingga kondisi air bisa dikendalikan” jelasnya