Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan promosi pariwisata lokal dan melestarikan warisan budaya daerah, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata menggelar Festival Bamboo Rafting 2025, yang berlangsung dari tanggal 17 hingga 21 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan salah satu agenda resmi dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025, yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Puncak festival dilaksanakan pada Sabtu, 21 Juni 2025, bertempat di Kecamatan Loksado, dengan daya tarik utama berupa bamboo rafting atau balanting paring (rakit bambu) di Sungai Amandit. Tahun ini, sebanyak 100 rakit bambu yang terdiri dari tim peserta dari dalam maupun luar Kalimantan Selatan ikut ambil bagian dalam kegiatan ini, menjadikannya salah satu daya tarik wisata unggulan yang ditunggu-tunggu setiap tahun.
Festival ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah HSS Drs. H. Muhammad Noor, M.AP, mewakili Bupati HSS H. Syafrudin Noor, Ketua TP PKK Kabupaten HSS Hj. Tata Syafrudin Noor, Ketua GOW Hj. Misnawati Suriani, Plt. Kepala Disporapar Provinsi Kalimantan Selatan, perwakilan Forkopimda, jajaran DPRD, para kepala OPD, camat, serta undangan yang berhadir.
Salah satu daya tarik festival ini adalah Kampung Anggrek Desa Tumingki, yang menjadi titik persinggahan di jalur rafting. Peserta dapat menikmati keindahan flora lokal sambil beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan hingga garis akhir di Desa Hulu Banyu.

Dalam sambutannya Bupati H. Syafrudin Noor, yang dibacakan oleh Sekda HSS H. Muhammad Noor, menyampaikan bahwa bamboo rafting bukan hanya sekadar atraksi wisata air, tetapi merupakan warisan tradisi masyarakat Meratus yang telah menjadi ikon kebanggaan Hulu Sungai Selatan.
“Menyusuri Sungai Amandit dengan rakit bambu bukan hanya menyajikan petualangan seru, tapi juga menyentuh kedalaman nilai kearifan lokal, keberanian, dan keharmonisan antara manusia dan alam,” ucap Sekda membacakan sambutan Bupati.
Lebih lanjut, disampaikan bahwa Festival Bamboo Rafting adalah wadah strategis untuk menyatukan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, seni budaya, serta partisipasi aktif masyarakat lokal.
“Kami ingin event ini menjadi lebih dari sekadar ajang tahunan. Kami ingin Bamboo Rafting menjadi simbol semangat, identitas, dan kekuatan promosi Hulu Sungai Selatan di tingkat nasional,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten HSS berharap kegiatan ini dapat terus mendorong perputaran ekonomi masyarakat, meningkatkan kunjungan wisatawan, serta memperluas jejaring kerja sama promosi pariwisata daerah.
Di akhir sambutannya, beliau juga mengajak seluruh peserta dan pengunjung untuk menjaga keselamatan, menikmati keindahan alam, serta membawa pulang semangat cinta alam dan budaya dari Bumi Antaludin.