Bertempat di ruang Baguan Pemerintahan Sekretatiat Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), siang tadi Sekretaris Daerah Drs. H. Muhammad Noor, M.AP memimpin rapat sekaligus pembentukan Satgas Program Makanan Bergizi Gratis (BMG) Kabupaten HSS. Satgas ini sendiri melibatkan berbagai lintas sektor yang terdiri dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dalam rapat ini Sekda juga beraudiensi dengan Koordinator Wilayah (Korwil) BMG Kalsel, Siti Fatimah dan jajaran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) HSS.
“Satgas ini dibentuk dalam rangka kita menindaklanjuti Surat Edaran Mendagri yang mewajibkan dibentuknya Satgas BMG di seluruh daerah. Satgas ini bertugas dalam upaya percepatan program BMG di HSS khususnya pembangunan dapur umum yang untuk HSS diperlukan 22 titik di seluruh kecamatan” ungkapnya.

Selepas rapat, Sekda langsung mengunjungi beberapa titik dapur, baik yang dalam tahap pembangunan maupun yang audah beroperasi. Untuk lokasi dapur yang masih dalam tahap melengkapi sarana dan prasarananya, kunjungan dilakukan ke dapur MBG Desa Hamalau Kecamatan Sungai Raya. Disini Sekda melihat dan melihat langsung kesiapan sarana dan fasilitas standar yang harus dipenuhi oleh pihak ketiga sebagai syarat untuk ikut bekerjasama dalam program MBG ini. Menurut pengelola, saat ini dapur Hamalau sudah dalam tahap kesiapan 80% dan akan segera beroperasi.
Kunjungan kemudian dilanjutkan ke Desa Gambah Luar dimana dapur MBG disini merupakan dapur pertama dan sudah beroperasi dalam 2 bulan ini. Sekda yang disertai Kepala Dinas Kesehatan, dr. Hj. Rasyidah, M. Kes melihat secara langsung serta berdialog dengan pemilik tentang bahan baku, proses pengolahan makanan dan menu yang disajikan.

“Kami tekankan disini bahwa program BMG ini sebenarnya sangat membuka peluang bagi masyarakat petani kita, terutama mereka yang berkebun. Saya menghimbau para petani kebun kita untuk bisa memanfaatkan peluang ini dengan baik, karena seperti dikatakan pengelola tadi bahwa kebutuhan pasokan sayur adalah hampir 100 kilogram. Ini tentu saja membuka kesempatan para petani untuk bekerjasama dalam hal pasokan bahan baku. Kalau bisa lahan yang kosong segera manfaatkan untuk bisa ditanami dengan berbagai sayuran yang dibutuhkan. Begitu juga bahan lain seperti beras dan telur”. ungkapnya.
Sekda juga mengingatkan akan pentingnya asesmen untuk pihak terkait berkenaan dengan pengelolaan sampah dari dapur yang cukup besar nantinya. Dengan tiga dapur yang tengah dibangun ini, kalau sudah beroperasional maka akan bisa menyediakan MBG untuk 10 ribu porsi, untuk anak PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Ibu Hamil. Sekda juga secara terbuka memberikan kesempatan kepada pihak swasta yang ingin bermitra dalam program ini, karena maaih banyak titik yang belum mendaoatkan tempat di kecamatan untuk pelaksana dapur MBG ini.
(Kominfo-HSS/AJP/30072025).