Fluktuasi harga komoditas bawang merah yang sering terjadi di pasaran, membuat Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) berupaya untuk melakukan terobosan untuk mengatasinya. Melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), pagi ini dilaksanakan pendalaman sekaligus pembuatan draft kerjasama antara para pelaku usaha komoditas bawang merah yang ada di HSS dengan pelaku usaha di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barata (NTB). Kegiatan ini difasilitasi oleh Dinas Ketapang kedua daerah dan dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom. (Rabu, 03/09).

Kegiatan yang dipusatkan di Aula Disketapang HSS, Jl. Kamboja ini dipimpin oleh Kabid Ketersediaan Dan Distribusi Pangan Dinas Ketapang HSS Yusuf Noor, S. Pt, M. Si. Dihadiri selain dari jajaran Disketapang, juga perwakilan dari beberapa OPD terkait lainnya, seperti Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Hukum dan Bagian Ekobang Setda HSS,dan juga Bapelitbangda HSS. Sementara untuk Kabupaten Bima juga menghadirkan langsung para pelaku usaha komoditas bawang merah yang diajak bekerjasama.
Menurut Kepala Dinas Ketapang HSS, Ir. H. Ahmad Mawardi bahwa MoU kerjasama ini sangat penting untuk jaminan ketersediaan komoditas bawang merah di HSS.
“Pertimbangan kami melaksanakan kerjasama dengan Kabupaten Bima, karena selain harga komoditas yang lebih murah, bawang merah produk Bima juga punya ukuran yang lebih besar, sehingga kini banyak diminati oleh para ibu rumah tangga. Selain itu kualitas komoditas juga lebih segar, karena waktu pengiriman bisa lebih cepat” ungkapnya.
Ditambahkannya bahwa selama ini, sebelumnya komoditas bawang merah yang ada di pasaran HSS dan sekitarnya banyak yang berasal dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Untuk memastikan langkah ini, maka sebagai tanda kepastian dan transparansi, maka draft kerjasama ini langsung dsaksikan pula oleh salah satu perwakilan pelaku usaha di kedua belah pihak, yakni Ahmad Alfian Hakim (HSS) dengan Abdirrahman Wahid (Bima). Diinformasikan pula bahwa harga komoditas bawang merah di Bima yang berlaku hari ini berkisar dari Rp. 21.000 – Rp. 27.000 per kilogramnya
(Kominfo-HSS/AJP/03092025).