Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hj. Misnawati Suriani, secara resmi membuka kegiatan Workshop Cegah dan Atasi Stunting serta Wujudkan Generasi Emas Indonesia, yang diselenggarakan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten HSS, Selasa (28/10).
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris dan Kepala Bidang Kesmas dan tim kerja Dinas Kesehatan Kabupaten HSS, narasumber dr. Arief Budiarto, SpA (K), dan Rosadi Iskandar Ilmi, SST, Ketua Pokja IV TP PKK Kabupaten HSS beserta anggota, para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dokter Puskesmas, petugas gizi, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Hj. Misnawati Suriani menyampaikan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang dalam jangka waktu yang lama, terutama pada periode krusial 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) — sejak janin berada di dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.
“Stunting bukan hanya masalah tinggi badan, tetapi merupakan ancaman serius terhadap kualitas sumber daya manusia dan masa depan bangsa, khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Stunting berdampak jangka panjang pada kecerdasan, kesehatan, dan produktivitas anak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hj. Misnawati mengajak seluruh peserta dan pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya penurunan angka stunting di daerah.
“Melalui workshop ini, mari kita tingkatkan pemahaman dan sinergisitas antar sektor. Kita harus bersatu padu, mulai dari pemerintah, akademisi, kader kesehatan (Posyandu), hingga setiap keluarga, untuk memastikan target penurunan angka stunting di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat tercapai,” tegasnya.
Beliau juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para tenaga kesehatan yang telah bekerja keras di lapangan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak/Ibu petugas kesehatan, yang telah menjadi ujung tombak dalam edukasi dan pendampingan keluarga, tanpa lelah melayani ibu hamil dan balita di Posyandu,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Hj. Misnawati berharap agar workshop ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga menjadi momentum lahirnya ide, strategi, dan langkah-langkah nyata yang lebih efektif dan terukur dalam penanggulangan stunting di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
“Kita percaya, dengan gotong royong dan kesungguhan hati, kita mampu melindungi anak-anak kita dari bahaya stunting,” pungkasnya.
Kegiatan berlangsung dengan penuh antusiasme dan diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama menuju generasi emas Indonesia tahun 2045 yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.


