Upaya menurunkan angka stunting di Indonesia kembali mendapat dorongan besar dari pemerintah pusat. Dalam semangat memperkuat komitmen bersama menuju generasi sehat dan berkualitas, Bupati Hulu Sungai Selatan (Kab. HSS) H. Syafrudin Noor, S.E., S.Sos., turut hadir dan menerima penghargaan atas capaian daerah pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, yang digelar oleh Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia di Ruang Auditorium J. Leimena, Gedung Adhyatma, Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada Rabu, (12/11).
Rakornas yang mengangkat tema “Mengukuhkan Komitmen Bersama untuk Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting” ini menjadi wadah penting bagi pemerintah pusat dan daerah untuk menyatukan langkah dalam mewujudkan Indonesia bebas stunting.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati HSS menerima penghargaan nasional, yaitu Penghargaan Daerah Berkinerja Baik yang diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, serta Dana Insentif Fiskal Tahun Berjalan 2025 yang diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming. Penghargaan tersebut menjadi bukti nyata atas konsistensi dan kinerja Pemerintah Kabupaten HSS dalam mendukung percepatan penurunan stunting serta tata kelola keuangan yang efektif dan transparan.
Pemerintah pusat menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 14,2 persen pada tahun 2029 dan 5 persen pada tahun 2045, sejalan dengan arah RPJMN 2025–2029 dan RPJPN 2025–2045. Sebelumnya, Indonesia telah mencatat capaian signifikan, dengan penurunan prevalensi stunting dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 19,8 persen pada 2024.
Bupati HSS hadir bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Kepala Dinas Kesehatan, sebagai bentuk keseriusan daerah dalam memperkuat koordinasi lintas sektor untuk percepatan penurunan stunting di Kab. HSS.
Dengan semangat kolaborasi yang mengemuka dalam Rakornas tersebut, Kab. HSS menegaskan tekadnya untuk terus mendukung agenda nasional menuju Indonesia Emas 2045, melalui langkah nyata, terukur, dan berkelanjutan dalam percepatan penurunan stunting.
(Diskominfo-MAY)
