Penjabat Bupati Hulu Sungai Selatan ( Pj Bupati HSS) Drs. H. Hermansyah, MM membuka secara resmi kegiatan Asistensi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Penguatan Sistem E-Monev dengan Fitur Manajemen Resiko (MRI), bertempat di Rattan Inn Hotel, Jalan A Yani KM 5, Banjarmasin. Sabtu (17/02/2024).
Turut berhadir dalam kegiatan ini Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan II Budi Prawira, S.E., M.M, selaku narasumber, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab. HSS Drs. Efran, M.AP. staf ahli, Para Kepala OPD Kab HSS, Para Kepala Bagian Setda Kab. HSS, Para Camat.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Penguatan Sistem E-Monev dengan Fitur Manajemen Resiko (MRI) merupakan sebuah platform atau sistem yang dirancang untuk memperkuat pengawasan dan evaluasi kinerja dalam berbagai kegiatan atau program. Fitur Manajemen Resiko (MRI) di dalamnya memungkinkan identifikasi, analisis, dan mitigasi terhadap potensi risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan program atau kegiatan tersebut.
Dalam laporannya, Kepala Bappelitbangda Kab. HSS M. Arlian Syahrial, M.Pd menyampaikan E-Monev terus mengalami proses pengembangan dimana pengembangan-pemgembangan ini mencoba menjawab tantangan-tantangan yang selalu berkembang di setiap tahunnya. “E-Monev terus berkembang hingga saat ini telah berhasil di integrasikan dengan E-SAKIP dan fitur Manajemen Risiko menjadi fitur unggulan baru untuk memberikan pandangan yang mendalam mengenai risiko-risiko yang akan dihadapi dalam proses perencanaan maupun manajemen risiko pada proses pengendalian kegiatan,” jelasnya.
Pj. Bupati HSS H. Hermansyah mengatakan kegiatan ini merupakan upaya agar kita dapat melihat sampai sejauh mana Sakip RB di Kab. HSS. “Kemudian kita ingin peningkatan kegiatan capaian untuk dahulu Sakip dan RB nya nilainya sudah bagus, namun kita perlu tingkatkan lagi oleh karena itu kita kumpulkan disini,” tambahnya.
Disampaikan juga, kegiatan hari ini sekaligus launching aplikasi E-Monev Kab. HSS, “Ini akan sangat berbasis atas manajeman resiko kemudian basisnya adalah dengan Biospasial jadi kami akan melihat dari mulai proses penganggaran dan pelaksanaan itu serta dapat dilihat dimana lokasinya,” ucapnya.
“Tentu ini memudahkan untuk kita melakukan pengawasan dan melakukan tindaklanjut kedepan sehingga per triwulan dapat kita evaluasi disetiap kegiatan masing-masing OPD,” pungkasnya.
Menurut Pj Bupati, terobosan dari Bappelitbangda Kab. HSS patut kita apresiasi, karenanya kita akan terus kawal kemiskinan ekstrem bisa kita tuntaskan, stunting bisa kita selesaikan, kemudian pengangguran terbuka bisa kita kurangi.
Pada kesempatan itu, Bapak Budi Prawira, S.E., M.M, Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan II yang memberikan gambaran serta Best Practice terkait bagaimana penerapan manajemen risiko pada proses perencanaan serta proses pengendalian dan diharapkan juga dapat memberikan masukan terhadap sistem manajemen risiko yang saat ini telah dijalankan oleh Pemerintah Kab. HSS.