Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), H. Suriani, S.Sos., M.AP, menghadiri kegiatan Revitalisasi Tari Banjar yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten HSS bekerjasama dengan Sanggar Seni Karamunting dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, bertempat di Ballroom Mal Pelayanan Publik Kabupaten HSS, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan ini menampilkan hasil dari Revitalisasi Tari Banjar melalui Pelatihan Guru Utama Sekolah Dasar dan Pementasan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan dan mengembangkan kekayaan seni budaya Banjar agar tetap hidup dan dicintai oleh generasi muda.

Pelatihan tersebut dimulai sejak 24 September 2025 dan berlangsung selama delapan kali pertemuan di Sanggar Seni Karamunting. Adapun materi pelatihan meliputi dua jenis tari, yaitu Tari Babarian dan Tari Langkah Solawat, yang merupakan bentuk kreasi tari Banjar hasil pengembangan dari berbagai ragam gerak tradisi khas daerah Banua.
Peserta pelatihan merupakan guru utama dari sepuluh Sekolah Dasar Negeri di HSS, yaitu:
1. SDN 2 Jambu Hilir
2. SDN 2 Kandangan Barat
3. SDN 2 Kandangan Utara
4. SDN Amawang Kiri Muka
5. SDN Bakarung Tengah
6. SDN Tawia Barat
7. SDN Bagambir
8. SDN 1 Hamalau
9. SDN 2 Taniti
10. SDN Bukuanin
Para guru tersebut mendapat bimbingan langsung dari pelatih dan koreografer berpengalaman Sanggar Seni Karamunting, dengan penekanan pada pemahaman teknik gerak sekaligus nilai-nilai budaya dan filosofi di balik setiap tarian. Setelah pelatihan, para guru menularkan ilmu mereka kepada siswa-siswi di sekolah masing-masing, dan pementasan pada hari ini menjadi bukti keberhasilan kegiatan revitalisasi tersebut.

Dalam sambutan tertulis Bupati HSS, H. Syafrudin Noor, SE., S.Sos, yang dibacakan oleh Wakil Bupati HSS, H. Suriani, S.Sos., M.AP, disampaikan apresiasi dan kebanggaan atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kita patut berbangga, karena di tengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi, masih ada kepedulian dan semangat kuat dari dunia pendidikan serta para pelaku seni untuk menjaga warisan budaya leluhur kita agar tetap hidup dan berkembang,” ujar beliau dalam sambutan.
Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII dan Sanggar Seni Karamunting yang telah menggagas pelaksanaan kegiatan revitalisasi ini.
Lebih lanjut disampaikan bahwa Tari Banjar bukan sekadar gerak tubuh atau hiburan, melainkan ungkapan nilai-nilai kehidupan, filosofi, dan kearifan lokal masyarakat Banua.
“Melalui tarian, kita dapat melihat semangat gotong royong, kelembutan budi, kesopanan, serta semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas masyarakat Hulu Sungai Selatan dan Kalimantan Selatan pada umumnya,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Wakil Bupati berharap agar kegiatan seperti ini terus berlanjut dan mampu melahirkan para pendidik yang tidak hanya mengajarkan tari secara teknis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan karakter luhur yang terkandung di dalamnya.
“Dengan demikian, revitalisasi ini tidak hanya menghidupkan kembali bentuk keseniannya, tetapi juga menghidupkan semangat dan filosofi yang ada di baliknya,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat identitas budaya lokal dan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap warisan seni tradisional Banjar sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa.


