Menandai usianya yang ke 55 tahun, Bank Kalsel Cabang Kandangan menggelar Eksekutif Gathering dengan tema “Government Business Ecosystem”, senin malam (15/4/2019) di Pendopo Kabupaten.

Hadir pada acara Eksekutif Gathering tersebut Bupati HSS Drs.H.Achmad Fikry,M.AP, Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin, Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad,S.AP,MA, Kepala Cabang Bank Kalsel Kandangan Andhy Andriawan, Kepala Divisi Dana dan Treasury Bank Kalsel Fachruddin, Kepala Bank Kalsel Syariah Cabang Kandangan Aly Rizqan, jajaran Bank Kalsel, para Pejabat Lingkup Pemerintah Kabupaten HSS dan Nasabah Bank Kalsel.

Bupati HSS Drs.H.Achmad Fikry,M.AP dalam sambutannya berharap acara malam ini akan memberikan manfaat yang besar untuk kemajuan pembangunan sekaligus ingin membesarkan Bank Kalsel sebagai Bank Pemerintah baik Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota di Kalsel.
Kemudian Bupati mengatakan atas nama Pemerintah Daerah, menyambut baik rencana dari Bank Kalsel. “Tadi sudah diberikan paparan dari Direktur Utama Bank Kalsel yang memberikan gambaran tentang bagaimana rencana Bank Kalsel ke depannya. Pemerintah Daerah sangat terbuka untuk melaksanakan berbagai kegiatan sinergisitas dan kerjasama dengan Bank Kalsel”, ujarnya.
Bupati berharap kepada mitra-mitra Bank Kalsel yaitu para pengusaha untuk terus bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di Bank Kalsel untuk kelancaran usahanya.

“Kami bersyukur atas laporan Kepala Cabang Bank Kalsel Kandangan, kinerja Kantor Cabang Bank Kalsel Kandangan terus meningkat. Jika dulu berada di posisi nomor dua dari bawah, sekarang menempati posisi tiga teratas. Kinerja ini yang harus kita jaga dan pacu untuk bertahan yang tentunya memerlukan sinergitas yang sangat kuat di antara kita”, tambah Bupati.
Menurut Bupati, Pemerintah Daerah juga memiliki keterbatasan untuk ikut membesarkan Bank Kalsel sebagai Bank Pemerintah, namun paling tidak semua ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten HSS telah menjadi nasabah Bank Kalsel.
Selanjutnya Bupati menyambut gembira berbagai inovasi yang dilakukan selama ini oleh Bank Kalsel dengan harapan semoga malam ini kita bisa merajut kebersamaan dengan sebuah komitmen yang sama untuk membesarkan Bank Kalsel.
Lebih lanjut Bupati mengungkapkan bahwa pembangunan di HSS untuk ke depannya melibatkan aghniya, ulama dan umara. Dan ke depannya kita akan lebih menekankan pada Bank Kalsel, Pemerintah dan para Pengusaha. Bupati juga berharap agar nanti ada waktu bagi kita untuk berdiskusi lagi secara mendalam tentang bagaimana membesarkan Bank Kalsel, baik konvensional maupun syariah yang ada di HSS. Tentunya jika Bank Kalsel maju, akan berimbas juga terhadap kemajuan daerah.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin mengucapkan Alhamdulillah Bank Kalsel sampai di usia 55 tahun. Dikatakannya usia yang ke 55 ini Bank Kalsel mendapatkan amanah yang cukup menantang dari para pemegang saham. Bahwa di Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 27 Pebruari yang lalu, Pemegang Saham Bank Kalsel yang terdiri dari seluruh Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi yang ada di Kalsel menginginkan adanya suatu perubahan. “Kami tidak mungkin bisa bertahan selama ini dan juga bisa bertahan beberapa tahun kedepan lagi jika tidak melakukan perubahan”, ujarnya.
Agus Syabarrudin menyampaikan perubahan yang dilakukan pertama dari sisi efisiensi kepengurusan. Selain itu juga melakukan pembenahan dan perubahan diantaranya di era digital ini yang sedang dipersiapkan adalah perbaikan IT nya, produk-produknya yang tentunya untuk berorentasi pada pembangunan dan kepuasan nasabah Bank Kalsel. “Motto yang diusung saat ini adalah speed and comply. Bagaimana di era digital ini, kecepatan produktifitas tinggi tetapi berkualiatas”, kata Agus.
Agus Syabarrudin menambahkan motto speed and comply yang sedang dibangun ini menjadi suatu budaya usaha baru dengan harapan tahun 2019 ini bisa berevolusi menjadi lebih tajam lagi dan bisa bertahan sampai 30 tahun kedepan atau lebih.
Pada kesempatan itu, ia juga mengungkapkan sebagai bank pembangunan daerah harus lebih dekat lagi dengan Pemerintah Daerah. Selain itu Ia juga menyampaikan sebuah konsep yang sedang diusung yakni bagaimana antara Pemda, pengusaha, dan Bank Kalsel bisa saling bersinergi.
Selanjutnya Agus Syabarrudin menjelaskan Government Business Ecosystem yang ingin dikembangkan yakni bagaimana bisnis yang dibangun oleh Bank Kalsel ini bisa menjadi sebuah ekosistem yang berbasis pada pemerintahan. Ada tiga unsur utama yang menjadi pemeran dalam membentuk sebuah ekosistem yaitu Pemerintah, Dunia Usaha dan Bank Kalsel. Hal ini dilakukan karena dilihat dari potensi daerah di Kalsel. Selain itu, dari sisi pertumbuhan pendapatan daerah yang terus menunjukan peningkatan, komposisi PDRB berdasarkan pengusaha, pertanian, industri pengolahan, perdagangan, penggalian, hotel, restoran dan lain sebagainya.
Selain itu, Business Ecosystem yang ingin dibangun ini bagaimana antara pemerintah, kontraktor dan semua pihak yang terlibat berada dalam suatu ekosistem saling berkaitan. Pola seperti ini sudah berjalan seperti di Jawa Barat, Pemda yang ingin membangun proyek–proyek strategisnya bisa dibantu oleh Bank.
