Cita-cita miliki bangunan baru untuk Kantor Bupati sekaligus Sekretariat Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) nampaknya akan segera terwujud dan akan segera direalisasikan dalam waktu dekat oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Taan Ruang (PUTR). Hal tersebut juga telah ditindaklanjuti, dimana Penjabat Bupati HSS, Drs. H. Hermansyah, MM hari ini telah mengikuti dengan sesama ekspose terhadap rencana tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Bupati ini juga mengundang berbagai komponen seperti Unsur Forkopimda HSS, Sekda HSS H. Muhammad Noor, Anggota DPRD, Pimpinan OPD, Alim ulama, Apdesi, Budayawan dan tokoh masyarakat.(Senin, 18/3).
Ekspose rencana pembangunan gedung baru kantor Bupati HSS ini disampaikan oleh PT. Adhicipta Engineering Consultant sebagai pihak pelaksana kegiatan, meliputi bagian pertama pembangunan yakni Kantor Bupati/Setda, Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Kantor Satpol PP dan Damkar yang direncanakan berlokasi di kawasan Islamic Center.
Konsep pembangunan gedung baru kantor Bupati HSS menggunakan konsep Bangunan Gedung Hijau (Green Building, yang diadopsi dalam perencanaan sesuai konsep kekinian agar bisa Tepat Guna Lahan (Approriate Site Development), Efisiensi dan Konservasi Energi, Konservasi Air (Water Concervation), dan Sumber dan Siklus Material (Material ramah lingkungan).
Saat wawancara, Pj. Bupati HSS H. Hermansyah mengatakan pembangunan gedung baru kantor Bupati HSS ini akan dilaksanakan di tahun 2024 dengan target waktu selesai pembangunannya pada bulan Desember 2024 nanti.
“Anggrannya sudah kita siapkan tinggal fasilitas pendukunggnya saja lagi, insyaallah kantor ini akan kita bisa gunakan di awal tahun 2025 nanti. Kami ingin kantor bupati yang baru ini lebih refresentatif, mencerminkan nuansa budaya dan harus modern” jelasnya.
Ditambahkan Pj. Bupati bahwa pembangunan gedung baru kantor bupati HSS ini menganut konsep Green Building dimana tata kelola perkantorannya berprinsip hemat energi dan ramah lingkungan.
“Ini bisa menjadi sebuah catatan sejarah bagaimana kita punya bangunan yang represntatiif untuk dapat dipakai lama, dan ini juga kenangan bersama kita selama memimpin sebagai sebuah pondasi kemajuan berpemerintahan yang di daerah ini” tambahnya.
Dalam kesempatan ini juga dibuka sesi diskusi untuk memberikan kesempatan berbagai kalangan menanggapi ataupun memberikan saran dan masukan terhadap grand design yang dipaparkan oleh pelaksana, sehingga apa yang kurang bisa dimasukkan dalam design finalnya nanti.
(Kominfo-HSS/AJP/18032024).