
Beberapa desa di wilayah Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang berada di bantaran sungai, tergenang air akibat meluapnya aliran Sungai Amandit.
Meningkatnya debit air Sungai Amandit tersebut disebabkan oleh tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur wilayah Bumi Rakat Mufakat, sejak Minggu malam hingga Senin siang tadi.
Dari informasi yang didapat, ada tiga desa juga beberapa ruas jalan yang terdampak luapan air tersebut, yakni desa Malinau Kecamatan Loksado, Desa Malilingin, Desa Batu Laki Kecamatan Padang Batung, serta beberapa tempat di Kecamatan Kandangan antara lain Desa Amawang Kiri Muka, Padang Panjang, Desa Benua Hanyar, Jl. K.F. Tandean Binjai Kel. Jambu Hilir, Simpang Empat Durian Sumur, Simpang 3 (Jembatan 3 Desember), Jl. Harapan, Jl. Singakarsa, Desa Karang Jawa, Muara Banta, Jl. Kesehatan Dinas Kesahatan Kab. HSS. Namun demikian kondisi tersebut masih memungkinkan akses jalan di lokasi-lokasi tersebut dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat.
Pada pukul 16.36 wita, hasil wawancara dengan BNPB diperoleh informasi bahwa untuk ketinggian air di bendungan waktu awal mencapai 2.60 meter akan tetapi hanya berlangsung sebentar. Saat ini ketinggian air di bendungan sudah turun dititik 1.4 meter (masih tergolong aman), untuk ketinggian daerah terendam di Kab. HSS ketinggian air rata-rata sama hanya daerah dataran rendah yang terdampak seperti Pulau Sepakat, Pulau Negara, Pandai, Kalian Asri dan Karang Jawa.
Masih menurut BNPB insyaallah tidak akan ada kenaikan air namun masyarakat diharapkan waspada terutama masyarakat yang berada wilayah hilir Sungai Amandit diminta untuk tetap waspada akan adanya kiriman air, termasuk kawasan Kota Kandangan.
Selain itu, diperoleh informasi terjadinya longsor di Desa Halunuk Kecamatan Loksado, serta pohon tumbang di beberapa ruas jalan di wilayah setempat. Sehingga bagi masyarakat sekitar serta pengguna jalan pun diharapkan agar berhati-hati.