Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), H. Suriani, S.Sos., M.AP, memimpin langsung Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2025, yang digelar di Aula Rakat Mufakat, Selasa (22/07/2025).
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan Kapolres HSS dan perwakilan Dandim 1003/HSS, Kepala Perangkat Daerah terkait, Camat se-Kabupaten HSS, perwakilan PT. SAM, dan perwakilan Manggala Agni, serta perwakilan Kerukunan Barisan Pemadam Kebakaran HSS.

Dalam arahannya, Wakil Bupati HSS, H. Suriani, S.Sos, M.AP, menegaskan bahwa kebakaran hutan dan lahan membawa dampak serius, tidak hanya pada lingkungan, tetapi juga pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Salah satu dampak nyata yang ditimbulkan adalah terganggunya mobilitas warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari akibat kabut asap maupun terputusnya akses jalan di wilayah terdampak.
“Karhutla bukan hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengganggu sektor transportasi dan pendidikan. Bahkan bisa mencoreng citra Indonesia karena dituduh mengekspor asap ke negara lain,” tegas H. Suriani.
Ia juga menekankan bahwa upaya pencegahan tidak bisa dibebankan hanya kepada BPBD dan Damkar. Semua elemen, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga masyarakat umum, memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan dari ancaman kebakaran hutan.
“Sekecil apapun titik api harus cepat ditangani. Edukasi masyarakat penting agar mereka sadar akan bahaya membakar lahan dan tahu bagaimana bertindak cepat jika melihat api,” ujar Wakil Bupati HSS.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten HSS, Khusairi, M.IP, dalam laporannya menyampaikan bahwa berdasarkan perkiraan cuaca, awal musim kemarau di wilayah HSS diperkirakan dimulai pada bulan Mei, dengan puncak kemarau terjadi pada bulan Agustus. Menghadapi kondisi tersebut, BPBD telah melakukan sejumlah langkah antisipatif.
Ia juga menyampaikan bahwa kecamatan-kecamatan yang wilayahnya rawan karhutla telah membentuk posko karhutla tingkat kecamatan, seperti di Kecamatan Daha dan Kalumpang, guna mempercepat respons dan pengendalian apabila terjadi kebakaran.
Rapat koordinasi ini menjadi forum penting untuk menyamakan persepsi, memperkuat sinergi, serta menyusun langkah-langkah konkret dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan yang rawan terjadi selama musim kemarau. Pemerintah Kabupaten HSS terus berkomitmen membangun kesadaran kolektif dalam upaya pencegahan dan mitigasi bencana demi menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat.