Sebagai sarana untuk menumbuhkan semangat keagamaan serta senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, malam ini Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) kembali menggelar pengajian rutin yang dilaksanakan setiap awal bulan. Bertempat di Pendopo Bupati HSS. Pada Rabu, (08/06/2022).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati HSS Drs. H. Achmad Fikry, M.AP bersama istri, Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad, S.AP. MA bersama istri, Sekretaris Daerah Kab. HSS Drs. H. Muhammad Noor, M.AP bersama istri, dan diikuti oleh para Asisten dan Staf Ahli Setda Kab. HSS, Kepala Perangkat Daerah Kab. HSS, para Camat dan Sekcam, pejabat eselon 3 dan 4 lingkup Pemkab. HSS, serta para pejabat lingkup Pemkab. HSS lainnya.

Sebagaimana pada tahun – tahun sebelumnya, rangkaian kegiatan diawali dengan Sholat Maghrib berjamaah yang diimami oleh TGH. M. Hatta Nurjamil, dengan lantunan Adzan Magrib oleh Qori Syaiful Anwar. Dilanjutkan dengan Tausyiah oleh Ustadz KH. Asnawi Shihabuddin. dan ditutup dengan Sholat Isya berjamaah yang diimami oleh TGH. M. Ridwan dengan lantunan Adzan oleh Qori Akhmad Mawardi S.Pd.
Sebelum Tausyiahnya, Ustadz KH. Asnawi Shihabuddin menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Hulu Sungai Selatan terutama kepada Bupati HSS karena telah melaksanakan kembali pengajian rutin yang pada tahun – tahun sebelumnya juga dilaksanakan rutin satu bulan sekali.


Adapun dalam isi tausyiahnya Beliau menceritakan kisah tentang salah satu nabi Allah dari 25 Nabi yang tidak luput dari berbagai cobaan dalam hidupnya sejak kecil yang patut kita teladani yaitu Nabi Yusuf.
Bahkan, pantaslah jika Rosulullah menyebut Beliau dengan julukan “Al-Karim Ibnul Karim, Ibnul Karim, Ibnul Karim” (orang mulia, anak orang mulia, cucu orang mulia dan cicit orang mulia).” ucap Ustadz KH. Asnawi Shihabuddin
Diceritakannya bahwa Nabi Yusuf mengalami sebuah konflik keluarga, yaitu kedengkian saudara-saudaranya lantaran Nabi Ya’qub selaku ayahanda Nabi Yususf dianggap pilih kasih dan lebih menyangi Yusuf ketimbang saudara yg lain. Kedengkian ini akhirnya berujung pada dibuangnya Yusuf ke dalam sumur dengan rekayasa jadi korban mangsa serigala. Namun demikian, musibah ini juga mnjadi Awal perjalanan kesuksesan Nabi Yusuf.
Dikisahkan pula cobaan lain yang menanti Nabi Yusuf saat dijual kepada Raja Mesir. Di sinilah keimanan dan ketaqwaan Nabi Yusuf benar-benar diuji. Hidup dilingkungan kerajaan dengan wajah rupawan, dipercaya oleh Raja sebagai juru tafsir mimpi, karena mukjizat beliau adalah mampu menafsirkan mimpi.
Nabi Yusuf dilindungi oleh keimanannya kepada Allah. Bahkan ketika Zulaikha tergoda dan ingin menguasai Nabi Yusuf lalu difitnah yang akhirnya masuk penjara bawah tanah, Nabi Yusuf menjalani takdirnya dengan sabar.
Sampai pada akhirnya Allah mengungkapkan semua kebenaran tentang Nabi Yusuf maka, dicabutlah hukuman itu, dan pada suatu ketika Mesir mengalami keterpurukan di bidang ekonomi dan kekalahan perang, maka nabi Yusuf sebagai kepercayaan Raja mengambil alih pimpinan.
Ada beberapa hal yang bisa kita ambil sebagai contoh dari perjalanan Nabi Yusuf As. Selain tentang kesabaran dan ketaqwaan, juga dapat belajar tentang bijaksana, tegas, jujur dan amanah. Serta tidak mudah tergoda dengan hal yang bersifat duniawi dan selalu bertawakal kepada Allah SWT.
(Diskominfo/HSS/fsr/2022)