Suasana Taman Palidangan Sehati, Kandangan, mendadak penuh tawa ceria, Rabu (08/10). Di tengah semilir angin pagi, Bunda PAUD Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hj. Tata Syafrudin Noor, ikut turun ke lapangan secara langsung untuk bermain bersama anak-anak TK Negeri 1 Kandangan. Bukan hanya sekedar bermain, Bunda PAUD HSS turut mendukung pendidikan anak usia dini dengan cara yang menyenangkan dan bermuatan lokal melalui kegiatan bertema “Peningkatan Cinta Banua melalui Permainan Tradisional”.
Dengan penuh semangat, Bunda PAUD ikut memainkan dua permainan tradisional Banjar, yaitu bakiak dan batungkau. Permainan sederhana yang dulu sering dimainkan anak-anak kampung ini kini kembali dihadirkan agar generasi kecil tidak lupa dengan akar budaya mereka.

Permainan bakiak dimainkan berkelompok dengan berdiri di atas papan kayu panjang. Untuk bisa melangkah, anak-anak harus kompak dan saling bantu supaya tidak jatuh. Dari sini, mereka belajar arti kebersamaan, kerjasama, dan kesabaran.
Sementara itu, permainan batungkau atau dalam bahasa Banjar disebut “tampurung nyiur” menggunakan batok kelapa sebagai pijakan. Anak-anak belajar menjaga keseimbangan, percaya diri, dan berani mencoba. Meski sempat terhuyung-huyung, tawa riang tetap terdengar di setiap langkah kecil mereka.
Bunda PAUD yang didampingi oleh Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. HSS, Hj. Pahrina Diati, S.Sos, tampak begitu dekat dengan anak-anak, guru, dan para orang tua. Tidak ada jarak, semua larut dalam suasana hangat yang penuh keceriaan.
Anak-anak perlu dikenalkan dengan permainan tradisional sebagai bagian dari jati diri mereka. Dari sinilah karakter cinta Banua bisa tumbuh.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi satuan PAUD lainnya di Kabupaten HSS untuk mengintegrasikan unsur budaya lokal dalam proses pembelajaran, guna mencetak generasi yang cerdas, ceria, dan cinta akan tanah kelahirannya.

