Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hj. Misnawati Suriani, secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Cinta Indonesia (PKBN) dengan tema “Mengembangkan dan Membangun Rasa Cinta Tanah Air dan Nasionalisme Melalui Kegiatan PKK”, Senin (15/09), di Aula Kantor Kecamatan Kandangan.
Acara ini digelar oleh TP PKK Kabupaten HSS bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) HSS yang bertindak sebagai narasumber.
Dalam laporannya, panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme melalui peran PKK, memperkuat kesadaran pentingnya cinta tanah air, dan mendorong para kader PKK agar lebih berperan aktif dalam pembangunan serta penguatan nilai kebangsaan.

Mewakili Ketua TP PKK HSS Hj. Tata Syafrudin Noor, Hj. Misnawati Suriani menyampaikan bahwa PKK adalah gerakan masyarakat berbasis keluarga yang punya peran penting dalam menanamkan semangat nasionalisme. Melalui keluarga, nilai kebersamaan, toleransi, dan rasa cinta kepada Indonesia bisa ditanamkan sejak dini.
“Dengan keluarga yang kuat dan cinta Indonesia, akan lahir generasi penerus yang tangguh, berkarakter, dan siap membangun bangsa,” ujarnya.
Beliau menambahkan, “Melalui sosialisasi ini, PKK HSS diharapkan dapat menumbuhkan rasa nasionalisme di lingkungan keluarga agar tercipta generasi berjiwa patriotik, sekaligus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, budaya, dan kearifan lokal sebagai bagian dari identitas bangsa.”
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong peran aktif para kader PKK untuk menggerakkan masyarakat agar mencintai produk dalam negeri, menjaga persatuan, dan menolak segala bentuk perpecahan. Acara ini juga menjadi wadah memperkuat kerja sama antara PKK dan pemerintah daerah dalam membangun masyarakat yang berdaya, sejahtera, dan memiliki karakter kebangsaan.
Di akhir sambutannya, Hj. Misnawati Suriani mengajak seluruh kader PKK HSS untuk terus menjadi pelopor semangat cinta Indonesia.
“Dimulai dari keluarga, lingkungan sekitar, hingga masyarakat yang lebih luas. Kegiatan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga harus menjadi gerakan nyata yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari,” tegasnya.


