Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) menggelar Rapat Kerja MUI Kecamatan se Kabupaten HSS, dengan tema “Menguatkan Sinergi Antara Ulama dan Umara Serta Menggali Energi untuk Kemajuan Da’wah Islamiyah di Kecamatan dan Desa.” Kegiatan ini digelar pada Selasa (1/10/2019), di Pendopo Wakil Bupati, bertepatan dengan 2 Safar 1440 Hijriah dan dibuka secara resmi oleh Bupati HSS, Drs. H. Achmad Fikry, M. AP.
Acara dihadiri pula oleh Ketua MUI Kabupaten HSS, Tuan Guru H. Muhammad Ridwan Baseri, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten HSS, Drs. H. Saribuddin, M.Pd.I. Selain itu dihadiri pula oleh 55 orang peserta, terdiri dari Para Camat atau yang mewakili, dari 11 Kecamatan di Kabupaten HSS, Pengurus inti dan Bidang Dewan Pimpinan MUI Kabupaten HSS sebanyak 10 orang, serta Dewan Pimpinan MUI Kecamatan, yaitu Ketua, Sekretaris dan Ketua Komisi Fatwa, sebanyak 33 orang. Rapat Kerja MUI Kecamatan se Kabupaten HSS, diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran yang dilantunkan oleh Qori H. Ahmad Syaukani M.Pd.I.
Ketua MUI Kabupaten HSS, Tuan Guru H. Muhammad Ridwan Baseri, dalam kesempatan tersebut mengucapkan syukur atas terlaksananya Rapat Kerja MUI Kecamatan se Kabupaten HSS. “Majelis Ulama ini hanya ada sampai Kecamatan. Berbeda dengan pemerintahan yang ada hingga ke desa. Sehingga Otomatis tanggungjawab kita lebih besar dan berat,” ujar Ketua MUI, yang akrab dipanggil dengan sebutan Guru Kapuh tersebut. Padahal menurutnya lagi, urusan dakwah dalam Islam, harus digerakkan hingga ke desa-desa.
Masalah lainnya yang dihadapi MUI Kecamatan adalah tidak adanya dana yang dimiliki. Jika ada, juga sangat terbatas. Namun, Guru Kapuh mengarahkan kepada semua ulama, agar jangan sampai hal tersebut menjadi alasan bagi MUI untuk tidak bergerak. “Ini hendaknya menjadi pendorong bagi kita untuk berbuat sebaik-baiknya,” ujar Guru Kapuh. Ditambahkannya, jika seseorang telah dipilih dan dilantik sebagai pengurus MUI, maka tugas tersebut secara hakikat merupakan tugas dan amanah dari Allah, untuk memajukan agamaNya.
Guru Kapuh juga menjelaskan, jika ulama dan umara kurang bersinergi dan bekerjasama, maka akan sulit bagi ulama untuk menyebarkan Islam dan syariatnya dengan baik. Untuk itulah, Guru Kapuh juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para Camat atas kehadiran mereka di acara Rapat Kerja MUI tersebut. Menurut Ketua MUI, dengan kehadiran para Camat, maka akan semakin mudah bagi para ulama untuk bersinergi dengan ulama di tingkat desa, karena Camat membawahi para Kepala Desa. Tuan Guru H. Muhammad Ridwan Baseri mengharapkan, sinergitas antara ulama dan umara bukan hanya di Kabupaten, tapi juga hingga tingkat kecamatan dan desa di Kabupaten HSS. Kepada para Camat juga diharapkan, agar menggerakkan para Kepala Desanya untuk lebih aktif bersinergi dan bekerjasama dengan ulama di desanya masing-masing.
Bupati HSS, Drs. H. Achmad Fikry, M. AP, sesaat sebelum membuka Rapat Kerja MUI Kecamatan se Kabupaten HSS menyatakan sangat tertarik dengan apa yang telah disampaikan oleh Ketua MUI Kabupaten HSS. “Saya juga menyambut baik rapat kerja ini, dan diharapkan bisa sebagai bahan bagi Pemerintah Kabupaten HSS, bagaimana menigkatkan sinergitas antara ulama dengan umara ke depannya,” ujar Bupati. Nantinya, dirinya juga akan membuat format tersendiri beserta para Camat, untuk menguatkan MUI di tiap Kecamatan.
Menurut Bupati, langkah Pemerintah Kabupaten HSS ke depannya adalah menguatkan pondasi untuk sejahtera dunia akhirat. “Memang tidak mudah mempertanggungjawabkan di akhirat, tapi paling tidak ada upaya yang kita lakukan,” ungkap Bupati. Dalam kesempatan itu, Bupati HSS juga memohon doa dan dukungan serta saran dan masukan, apa yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten HSS, agar visi misi sejahtera dunia akhirat tidak sekedar diatas kertas. “Di posisi apapun dan dimanapun kita berada, mari kita sama-sama membesarkan Islam dan meningkatkan dakwah Islamiyah,” ajak Bupati.
Sebelumnya, Bupati juga mengungkapkan, Rapat Kerja kali ini bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, yang erat kaitannya dengan peristiwa G30S (Gerakan 30 September). Dijelaskannya, di tahun 1965, ulama-ulama di Kandangan, juga ditargetkan untuk dibunuh oleh PKI, namun upaya tersebut berhasil digagalkan. Bupati berharap, sejarah tersebut tidak terlupakan begitu saja. Menurutnya, paham komunisme akan muncul ditengah kemiskinan dan kebodohan. Oleh karena itulah, diharapkan dengan syiar agama yang kuat, seiring dengan kuatnya dakwah para ulama, syiar Islam juga akan semakin kokoh di Kabupaten HSS. Ke depannya, tantangan yang juga dihadapi adalah mengawal generasi milenial agar tidak menjauh dari syariat agama.
Sementara itu, Panitia penyelenggara, Dr. Diny Mahdani, S.HI, M.Pd.I, dalam laporannya mengatakan, tujuan digelarnya Rapat Kerja MUI Kecamatan se Kabupaten HSS ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan program MUI tingkat kecamatan dan desa, meningkatkan kerjasama atau sinergi antar berbagai pihak, khususnya dengan instansi Pemerintah di kecamatan dan desa dalam rangka pelaksanaan program-program MUI Kecamatan, menggali potensi pendukung dan sinergi bagi terselenggaranya kegiatan-kegiatan MUI di kecamatan dan desa, serta memberikan sumbangan pemikiran mengenai masalah sosial kemasyarakatan dan keagamaan yang berkembang di tengah masyarakat.